duduk ditepian pusara
selalu membawa angan dalam dimensi waktu
mengajak berkelana bersama memori-memori lampau
laksana menapaki kembali lembar demi lembar usang sarat makna
aku terlahir untukmu
dan kau dilahirkan untukku
takdir yang mencukupkan gandengan tangan kita
tak pernah merebut yang terpatri dalam hati
dan tak pernah merenggut cinta ini
pun waktu tak pernah dapat menyurutkan rasa yang sudah tertancap
bahkan di setiap detiknya
bersimpuh ditepian pusara
bukan untuk meratapi
bukan untuk menyesali
melainkan untuk mensyukuri
aku terlahir untukmu
dan kau dilahirkan untukku
menapaki langkah demi langkah
hingga jalanmu berhenti disini
mengarungi laut kehidupan
hingga ragamu berlabuh disini
menjalani waktu-waktu indah bersama
hingga detikmu terhenti disini
engkau bilang kita adalah satu
jadi tak kan pernah ada yang meninggalkan dan ditinggalkan
kurasa engkau benar
karena kau slalu ada di hati ini